Tuesday, November 25, 2008

pUiSi "Renungan"

Kuselami lagi jiwamu
dalam lautan kebisuan
berenang-renang kepiluan
merasai pedih di palung jiwaku

Sejak lalu, kau tiada beda
mengulur tali2 harap
dan memenggal serpih2 yang telah terajut
terlantar......tercampak
menukik perih mengeja kalimat sinismu

Terusung beribu tanya
siapa aku di cermin matamu?
11/11/08


Tereja namamu di gerigi ingatan
bergulir pada roda peradaban
saat suara usai, angin lerai
seperti mengukir di atas batu kenangan
menuai badai bercerai berai
5/11/08


Akulah tanah yang mengukir asa semu
meresap segala yang tumpah
cinta, luka, darah dan air mata

Perlahan........
kau tuang seteko anggur merah
menebar aroma merah mawar
menggelepar ...tanpa penawar

Kemudian,
jutaan tangan menarik-narik, menyeret-nyeret...
kembali luruh....tak berdaya.....
tapi sebukit batu masih menindih lidahmu
menancapkan jarum2 tanya, menumbuhkan pohon2 kebimbangan
menanti buah ksatria berhati baja

Mungkin segunung tanya di kepalamu
siapa aku sesungguhnya?

Akulah tanah....
diinjak dan terinjak
kelam, dekil, kotor dan berbau
tempat segala kembali, meresap segala yang tumpah
tidak hanya cinta....bahkan lara, nanah dan sejuta kepedihan

Tapi, satu hal yang kau tak pernah tahu
Tuhan selalu hadir di benakku
4/11/08

No comments: