Tuesday, November 25, 2008
pUisi untuk sobatku E. Nazha wati
Lisanmu menggerimis menembus mentari
melantunkan kidung-kidung riang di pelataran hati
meresapi kicaumu yang dulu
berbalas dengan celotehku yang ceracau dan berani sangat
Kau tetap yang dulu hangat
walau sempat kurasai beku
ketika jemari menyentuh saat luka ternganga
bisu......hening sesaat
Tiba-tiba kau menghentak dalam sapa khasmu
bangunkan keakuan diriku di masa silam
tergelak bersama memaknai cerita masa lalu
merajut tali kekinian dalam ikrar persaudaraan
Kau dan aku satu dalam kata-kata
menanti persuaan yang tertunda
25/11/08
melantunkan kidung-kidung riang di pelataran hati
meresapi kicaumu yang dulu
berbalas dengan celotehku yang ceracau dan berani sangat
Kau tetap yang dulu hangat
walau sempat kurasai beku
ketika jemari menyentuh saat luka ternganga
bisu......hening sesaat
Tiba-tiba kau menghentak dalam sapa khasmu
bangunkan keakuan diriku di masa silam
tergelak bersama memaknai cerita masa lalu
merajut tali kekinian dalam ikrar persaudaraan
Kau dan aku satu dalam kata-kata
menanti persuaan yang tertunda
25/11/08
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment