Monday, December 22, 2008
bEniNg MaTamu
Sunyiku menggurita di gelombang jenuh pasang surut
meraba-raba riakmu di aliran sungai kehidupan yang pelik
menggubah sederet harap cemas
dalam labirin waktu yang terus mengejar dan menjagal
Letihku masih setia menggerayangi sumsum tulang yang mulai rapuh
berputar seirama, berpilin menjejali beragam dimensi
semakin akut dan kronis merasuki puncak gunung kesabaran
Hanya pada bening bola matamu ku bertahan
dan lisanmu yang kerap hantarkan aku ke langit tujuh
serupa bidadari, enggan ku beranjak dalam baluran hangat desah nafasmu
Matahariku.....bersinarlah selalu untuk ku
meraba-raba riakmu di aliran sungai kehidupan yang pelik
menggubah sederet harap cemas
dalam labirin waktu yang terus mengejar dan menjagal
Letihku masih setia menggerayangi sumsum tulang yang mulai rapuh
berputar seirama, berpilin menjejali beragam dimensi
semakin akut dan kronis merasuki puncak gunung kesabaran
Hanya pada bening bola matamu ku bertahan
dan lisanmu yang kerap hantarkan aku ke langit tujuh
serupa bidadari, enggan ku beranjak dalam baluran hangat desah nafasmu
Matahariku.....bersinarlah selalu untuk ku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment