Monday, December 22, 2008

bUmi bErcEriTa

Ketika, tapak2 kaki berpijak pada goncangan dan gelombang yang dahsyat
mata2 menerawang, wajah2 kuyu bangkit saling tatap dan sarat tanya
mengapa bumi (jadi begini)?
pesona kilau perhiasan pudar, segala rona rasa rebah
dan nyanyi indahpun menjadi semu tak terdengar
hanya erangan....sibuk meratapi diri

Saatnya, bumi bercerita....
sembari memecah belah dan memuntahkan segala beban berat di perutnya
tahukah kamu, wahai makhluk terhuyung dan sempoyongan...
harta, kuasa, cakap, wanita.....tiada lestari dan abadi

Rabb.....
aku bersimpuh dibawah teduh cahaya-Mu dalam sedu sedan yang kerap menyanggah
rusuk2 rinduku pada-Mu
dalam pencarian panjang tak kenal usai, ku usung nasuha ku
yang acap luruh, saat sunyi menjamahku

2 comments:

fahrilmuzagi said...

puisinya bagus banget ceritanya.

Nani Agus said...

Terimakasih atas apresiasinya...