Sunday, June 21, 2009

Malam Kita

Telah kuseduh secangkir tuak di retak malam
saat kau menggigil dan meraba titik-titik nadi
menampik sejuta nada yang berulang kulantunkan
gigi mu bergemeretak seirama gulungan lidahmu

Malam-malam kita bertabur kemilau bening air mata
aku makin terampil melipat-lipat masa lalu
yang kadang masih terselip dalam bait-bait puisiku
karena rasamu acap menjelma goresan2 yang merintih

Pergilah!singgahkan hati mati dan usah kembali
biarkan rasaku merenangi perjalanan waktu yang kan bertepi
pada detik terakhir ku kan pasti terhenti

No comments: