Sunday, June 21, 2009

Bidadari-bidadari-mu

Aku menghilangkan jejak ditengah keringnya langit kota itu
kerontang jiwaku mendahaga naik sampai ke ubun-ubun
sendi-sendi tulangku menjerit perih
ceceran darah air mata tak lagi sanggup kutadahi

Kuberlari kesana kemari dikejar irama kematian
saat usai merobek-robek lembaran kisah bidadari2-mu
bathinku terkoyak, kesal, jengah meramu jadi satu
khianatmu bagai pisau yang memutilasi ragaku

Masih sanggupkah aku mengulur kata maaf?
sementara, berpuluh tahun kau retas lara dengan sempurna
kali ini, izinkan aku pergi
bersama tawa yang tak lagi membumi

No comments: