Sunday, January 18, 2009

Gaza, cerita-mu kini

Kepulan asap tebal hitam masih mengakrabi pelupuk ketika menyoroti hari mu. Ditingkahi desing peluru dan dentuman bom darat dan udara bertubi-tubi meluluhlantakkan semua yang masih berpijak di bumimu. Air mata ku merah darah, hatiku terkoyak, sukmaku mengerang ketika saksikan anak-anak tak berdosa bermandikan darah, kepala terpenggal dari jasadnya yang terserak, dan perut terburai-burai tiada daya.

"Wahai zionis biadab!Laknatullah untukmu, tidakkah sejenak kau berpikir tentang azab Tuhan?"
jarum-jarumpun menusuk bathinku, saat wadah suara negara seduniapun tak mampu menghentikan kebrutalanmu. Aku tersenyum sinis, "bukankah kau adalah adidaya kecil dan adidaya adalah potret besarmu." Pantas!!!

Dengan sempurna kau mainkan dagelan berkedok resolusi dan dengan sempurna pula kau abaikan kecaman dari berbagai arah. Timur, barat, selatan, utara.........sementara blokade kemanusiaan dan perbatasan masih kau junjung tinggi.

Disini, aku tersungkur pedih dalam sujud-sujud panjang dan malam-malam penuh rintih..."Palestine, you are always in my heart"

No comments: