Monday, January 19, 2009
Jangan lupakan-Aku
Seonggok jiwa terbujur kaku
matahari bermuram durja dan rembulan meliput malu
angin berhenti mendayu
hanya genting-genting berjejer layu
Senja kedua masih menembus lengang
saat pintu menderak tegang
hanya sepasang mata tercengang
saksikan jiwamu telah melayang
Langit2 rumahmu mengisahkan guratan luka
dan dinding2 hitam mengoreskan kisah kelam
di pojok suram....
seorang dara meringkuk berceloteh sendiri
entah, apa yang dicari
Aku tertunduk diam, kelu tanpa kata
terbata-bata ku eja nama-Mu dibalik seribu tanya
bergidik perlahan kudengar lantunan ayat2-Mu
jangan pernah lupakan-Aku.
matahari bermuram durja dan rembulan meliput malu
angin berhenti mendayu
hanya genting-genting berjejer layu
Senja kedua masih menembus lengang
saat pintu menderak tegang
hanya sepasang mata tercengang
saksikan jiwamu telah melayang
Langit2 rumahmu mengisahkan guratan luka
dan dinding2 hitam mengoreskan kisah kelam
di pojok suram....
seorang dara meringkuk berceloteh sendiri
entah, apa yang dicari
Aku tertunduk diam, kelu tanpa kata
terbata-bata ku eja nama-Mu dibalik seribu tanya
bergidik perlahan kudengar lantunan ayat2-Mu
jangan pernah lupakan-Aku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment